Pages

Saturday, July 10, 2010

Karakoram Highway


From Lahore Fort, we must travel 490 km on the path to Islam centuries - Chilas - Karakom Highway. Route, in addition to circling the mountain, also along the road village and town. Speeding driver could not because many flocks of goats and donkey-drawn cart on the streets.

However, do not necessarily think a lot of bored because the beautiful scenery.
Saw a truck full of paintings and decorations can Manjadi own entertainment. Pakistanis also like knick-knacks such as artificial flowers there on his tractor. While public transport vehicles fitted with a black strip with the aim to survive on the road.

View of mountains with peaks covered in ice and the stories the guide makes the trip 14 hours is not too boring. During that trip, we can see the cable car. Simple shape, the box just like that. Then there are also stone painted by the monks who had passed there. From a distance, seen the ancient silk road to the pagoda three levels.

The next day use a jeep to Hopar Glacier. During the trip, no police and all the drivers here is very disciplined. Then in the afternoon we headed Baltit Fort which is the former residence Mirs of Hunza, inhabiting sampaitahun 1960. The fort was an age already 400 years old and made of stone, mud, and wood.

Source: Intisari


Dari Lahore Fort, kita harus menempuh jarak 490 km pada jalur Islam abad - Chilas - Karakom Highway. Rutenya, selain melingkari gunung, juga menyusuri jalan desa dan kota. Pengemudi tidak bisa ngebut sebab banyak kawanan kambing dan kereta yang ditarik keledai berkeliaran di jalanan.

Namun, jangan lantas berpikir bosan sebab banyak pemandangan yang indah.
Melihat truk yang penuh lukisan dan hiasan bisa manjadi hiburan tersendiri. Orang Pakistan juga suka pernak-pernik seperti kembang buatan yang ada pada traktornya. Sementara kendaraan umum dipasangi sobekan kain hitam dengan tujuan supaya selamat di jalan.

Pemandangan gunung dengan puncaknya yang tertutup es serta cerita sang pemandu membuat perjalanan 14 jam tidak terlalu membosankan. Selama perjalanan itu, kita dapat melihat kereta gantung. Bentuknya sederhana, kotak begitu saja. Lalu di sana juga ada batu yang dilukisi oleh biksu yang pernah melintas di sana. Dari kejauhan terlihat jalan sutra kuno dengan pagoda tingkat tiga.

Esoknya menuju Hopar Glacier menggunakan jip. Selama di perjalanan, tidak ada polisi dan semua pengemudi di sini amat disiplin. Lalu sore hari kita menuju Baltit Fort yang merupakan bekas tempat tinggal Mirs of Hunza, yang menghuninya sampaitahun 1960. Benteng itu umurnya sudah 400-an tahun dan dibuat dari batu, lumpur kering, dan kayu.

Sumber: Intisari

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.